Oleh : Zulkarnain El-Madury
AKHLAK SYIAH : Ini kitab isinya lebih pada kicau kebencian Syiah pada sahabat, juga terkesan asal tulis, benar benar sebuah kedustaan yang diciptakan oleh Syiah. Bahwa menurut versi Syiah berkebangsaan Persia ini, Ali telah menghimpun Al-Quran pada saat Rasulullah meninggal. Yang dipandang tidak benar oleh Umar , karena isi Quran yang isinya mendiskredetkan para sahabat Muhajirin dan Anshar. Selega perut mereka yang berbicara dalam bentuk
yang inspiratif ifki atau kedustaan, memamerkan jenis upaya Syiah yang paling kejam dan sades, kalau Umar adalah sosok yang tempramental, penuh niat jahat untuk menghabisi Ali, justru isi kitab yang menjadi fakta. Kalau Syiah menanamkan anti sahabat, dan masih dalam retorika kekaisaran Persia yang hirarki dalam kekuasaanya. Iran menghadirkan cerita Umar dalam Bihar al Anwar, adalah bukti,bahwa semua ajaran Syiah 95% adalah wahyu dari Persia , bukan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.
1) Majlisi in "Bihar ul anwar" 89/42-43 (http://www.al-shia.com/html/ara/books/lib-hadis/behar89/104.htm):
في رواية أبي ذر الغفاري رضي الله عنه أنه لما توفي رسول الله صلى الله عليه وآله جمع علي عليه السلام القرآن وجاء به إلى المهاجرين والانصار وعرضه عليهم كما قد أوصاه بذلك رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم .فلما فتحه أبوبكر خرج في أول صفحة فتحها فضائح القوم ، فوثب عمر وقال : يا علي اردده فلا حاجة لنا فيه ، فأخذه علي عليه السلام وانصرف ثم أحضروا زيد بن ثابت وكان قاريا للقرآن ، فقال له عمر : إن عليا جاءنا بالقرآن ، وفيه فضائح المهاجرين والانصار : وقد رأينا أن نؤلف القرآن ونسقط منه ما كان فيه فضيحة وهتك للمهاجرين والانصار ، فأجابه زيد إلى ذلك ثم قال : فان أنا فرغت من القرآن على ما سألتم وأظهر علي القرآن الذي ألفه أليس قد بطل ما قد عملتم ؟ قال عمر : فما الحيلة ؟ قال زيد أنتم أعلم بالحيلة ، فقال عمر : ما حيلة دون أن نقتله ونستريح منه ، فدبر في قتله على يد خالدبن الوليد ، فلم يقدر على ذلك وقد مضى شرح ذلك فلما استخلف عمر سأل عليا عليه السلام أن يدفع إليهم القرآن فيحرفوه فيما بينهم ،
فقال : يا أبا الحسن إن جئت بالقرآن الذي كنت جئت به إلى أبي بكر حتى نجتمع عليه ، فقال علي عليه السلام : هيهات ليس إلى ذلك سبيل إنما جئت به إلى أبي بكر لتقوم الحجة عليكم ولا تقولوا يوم القيامة إنا كنا عن هذا غافلين أو تقولوا ما جئتنا به ، إن القرآن الذي عندي لا يمسه إلا المطهرون والاوصياء من ولدي ، فقال عمر : فهل وقت لا ظهاره معلوم ؟ قال علي عليه السلام : نعم إذا اقام القائم من ولدي يظهره ويحمل الناس عليه فتجري السنة عليه
2) Feyz Kashani "Safi" 1/43-44 (http://www.rafed.net/books/olom-quran/al-safi-01/03.html)
قال : وفي رواية أبي ذر الغفاري رضي الله عنه أنه لما توفي رسول الله صلى الله عليه وآله جمع علي عليه السلام القرآن وجاء به إلى المهاجرين والأنصار وعرضه عليهم لما قد أوصاه بذلك رسول الله صلى الله عليه وآله فلما فتحه أبو بكر خرج في أول صفحة فتحها فضائح القوم فوثب عمر فقال : يا علي أردده فلا حاجة لنا فيه فأخذه علي عليه السلام وانصرف ثم احضر زيد بن ثابت وكان قارئا للقرآن فقال له عمر إن عليا عليه السلام جاءنا بالقرآن وفيه فضائح المهاجرين والأنصار ، وقد أردنا أن تؤلف لنا القرآن وتسقط منه ما كان فيه فضيحة وهتك للمهاجرين والأنصار . فأجابه زيد إلى ذلك ثم قال : فإن أنا فرغت من القرآن على ما سألتم وأظهر علي القرآن الذي ألفه أليس قد بطل كل ما قد عملتم . ثم قال عمر : فما الحيلة ؟ قال زيد : أنتم أعلم بالحيلة . فقال عمر : ما الحيلة دون أن نقتله ونستريح منه . فدبر في قتله على يد خالد بن الوليد فلم يقدر على ذلك وقد مضى شرح ذلك (1) ، فلما استخلف عمر سأل عليا أن يدفع إليهم القرآن فيحرفوه فيما بينهم . فقال : يا أبا الحسن إن كنت جئت به إلى أبي بكر فأت به إلينا حتى نجتمع عليه . فقال علي عليه السلام: هيهات ليس إلى ذلك سبيل إنما جئت به إلى أبي بكر لتقوم الحجة عليكم ولا
تقولوا يوم القيامة إنا كنا عن هذا غافلين أو تقولوا ما جئتنا به إن القرآن الذي عندي لا يمسه إلا المطهرون والأوصياء من ولدي فقال عمر فهل وقت لإظهاره معلوم ؟ قال علي عليه السلام : نعم إذا قام القائم من ولدي يظهره ويحمل الناس عليه فتجري السنة به
Menurut Riwayat Abu Dzaar al Ghifari: Ketika Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam meninggal, Ali berhasil mengumpulkan Quran, kemudian datang pada Muhajirin dan Anshar, dan memperlihatkan Quran itu pada mereka, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepadanya.
Ketika Abu Bakr membukanya, pada halaman pertama . Membuaka halaman yang mempermalukan mereka. Kemudian Umar melompat dan berkata:.. "Hai Ali, mengambilnya dari sini, kita tidak membutuhkannya" Ali mengambil Quran itu, dan meninggalkannya. Setelah itu mereka menghadirkan Zaid bin Tsabit. dia adalah salah satu dari penulis Quran. Umar berkata kepadanya:... "Ali datang pada kita dengan membawa Quran, didalamnya tertulis perbuatan buruk muhajirin dan anshar , Kami memutuskan untuk menuliskan Quran sendiri Jadi kita dapat menghapus dhalaman halaman yang mencemarkan nama baik muhajirin dan anshar ". Setelah mengumpulkan Quran, Zaid membawanya kepada mereka dan berkata: "jiga saya bisa menyelesaikan Al quran sesuai permintaanmu dan menonjolkan Quran dariyang ditulis Ali, bukankah yang demikian dapat membatalkan Quran dengan yang kau buat". Umar bertanya:" Bagaimana Caranya
?Zayd mengatakan: " Kamu lebih tau caranya [kuncinya] ". Umar berkata: "Kami tidak punya pilihan lain selain dengan membunuhnya [Ali]". Dia memutuskan untuk membunuh Ali, dengan menggunakan tangan Khalid bin Walid.
?Zayd mengatakan: " Kamu lebih tau caranya [kuncinya] ". Umar berkata: "Kami tidak punya pilihan lain selain dengan membunuhnya [Ali]". Dia memutuskan untuk membunuh Ali, dengan menggunakan tangan Khalid bin Walid.
Tapi Khalid tidak bisa melakukan hal itu, hingga masa berlalu Ketika Umar berkuasa, Umar meminta Ali menyerahkan Quran pada mereka, lalu mereka merencanakan untuk merobah Qurang yang diserahkan kepadanya. Lalu Umar Berkata : Hai Aba Al Hasan, Jika engkau datang membawa Al-Quran yang ada padamu, bawalah kepada Abu Bakar , sehingga kita kumpulkan semuanya padanya. Lalu Ali Berkata: Tidak Perlu yang demikian itu, Sesunggunya aku akan mebawa Qura itu pada Abu Bakar, sehingga tegak menjadi hujjah atas kalian, dan Engkat tak bisa berbicara pada hari kiamat : Sesungguhnya kami lali dari Quran itu atau Engkau berkata dengan apa yang datang dari aku padamu. Karena sesungguhnya Al-Quran yang ada padaku adalah Quran yang tidak tersentuh melainkan orang yang suci dari keturunanku [ atau anak anakku]. Umar bertanya: “ Apakah saat kemunculannya diketahui ?” Ali berkata : Benar, bila Mahdi dari keturnanku yang disuciukan sudah tiba, orang orang akan memikulnya dan membawanya keliling
Dari kitab tersebut, Syiah dengan sengaja menggambarkan Umar sejelek mungkin, karena hanya Umar yang mencaplok kekuasaan Persia, layaklah kalau para Debetar Syiah mati matian membela wahyunya orang Persia yang meletakkan Umar sebagai musuh besar mereka.
Selain dusta besar dalam kitab tersebut, yang beriri pelecehan terhadap Rasulullah, masih banyak kitab kitab haram Syiah yang haram dibaca oleh umat Islam, Kitab Tahayul, Bid'ah dab Khurafat sebagaimana berikut ini
Ni’matullah Al Jazairi adalah tokoh Syi’ah yang paling jahat dalam melecehkan sahabat Umar bin Khattab RA. Di dalam ‘Al Anwar an Nu’maniyah’, tokoh tersebut memfitnah bahwa Umar akan menerima siksaan lebih berat daripada Iblis karena merebut jabatan khalifah dari tangan Ali bin Abu Thalib RA, juga menulis berita bohong kalau ayah mertua Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) itu pernah (maaf) terserang penyakit ‘kotor’.
2. Al Bayan
Jika pendeta Syi’ah yang lain menyerang kehormatan Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) melalui keluarga dan sahabat, Abul Qasim Al Kuu’iy justru melecehkan pribadi Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) sendiri. Dalam kitab ‘Al Bayan’, pemuka umat Syiah itu menuduh Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) telah menghapus redaksi firman Allah Subhanahu wa-ta’ala tentang keutamaan Ali bin Abu Thalib dalam Surah Al Maa’idah ayat 67.
3. Al Ihtijaj
Seorang pendeta Syi’ah bernama Ahmad bin Manshur Ath Thibrisi, dalam kitabnya ‘Al Ihtijaj’ menuduh para sahabat Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) telah menghapus ayat-ayat Al Qur’an yang berisi celaan Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى) atas mereka, agar wibawa sahabat tidak jatuh di mata umat Islam.
4. Ajma’ul Fadha’ih
Di dalam ‘Ajma’ul Fadha’ih’, Al Mulla Kazhim, salah satu tokoh pengikut Syiah menjanjikan bahwa barangsiapa yang sekali saja melaknat kedua sahabat nabi (Abu Bakar RA dan Umar RA) maka Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى) akan memberinya 70 juta kebaikan, menghapuskan 1 juta kejelekan, dan mengangkatnya 70 juta derajat.
5. Ar Raudhah minal Kafi
Seorang tokoh agama Syi’ah, Abu Ja’far Al Kulaini di dalam kitab ‘Ar Raudhah minal Kafi’ memfitnah semua sahabat Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) telah murtad, kecuali 3 orang di antara mereka, yaitu Al Miqdad bin Al Aswad RA, Abu Dzar Al Ghifary RA, dan Salman Al Farisy RA.
6. As Sujud ‘Alaa at Turbah al Huseiniyah
Dalam ‘As Sujud ‘Alaa at Turbah al Huseiniyah’, Asy Syihristani membuat informasi bohong, bahwa Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) pernah mengatakan kalau Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى) hanya menerima shalat orang yang bersujud di atas tanah Karbala, Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) pernah memerintahkan para wanita Muslimah untuk meratapi jenasah Hamzah bin Abdul Muthalib RA yang gugur dalam Perang Uhud, bahkan Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) pernah menyebutkan keutamaan sujud di atas kuburan Husein bin Ali RA.
7. Ash Shirat al Mustaqim ila Mustahiq at Taqdim
Dalam kitab ‘Ash Shirat al Mustaqim ila Mustahiq at Taqdim’, pendeta Syi’ah bernama Zainuddin Al Bayadhi telah melakukan pelecehan secara khusus terhadap sahabat Utsman bin Affan RA, dengan memfitnah bahwa menantu Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) tersebut sebagai orang (maaf) banci, serta pernah (maaf) meniduri seorang tahanan wanita yang akan dihukum rajam.
8. Awa’ilul Maqalaat
Muhammad An Nu’man, salah satu pemuka umat Syiah, menuduh bahwa para sahabat Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) yang menjadi oposan pemerintahan Ali bin Abu Thalib, adalah sebagai orang yang (maaf) murtad, sesat, terlaknat, dan kekal di dalam neraka jahanam.
9. Bihar al Anwar
Kitab ‘Bihar al Anwar’ karangan Muhammad bin Bagir Al Majlisi, memfitnah ‘Aisyah RA, istri Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) sebagai seorang perempuan yang (maaf) lemah iman dan lemah akal.
10. Fashlul Khitab
Dalam ‘Fashlul Khitab’, pemuka umat Syiah bernama Husain Muhammad Ath Thibrisi menulis bahwa kitab suci Al Qur’an yang berada di tangan umat Islam telah mengalami perubahan (modifikasi) dan penyimpangan (distorsi).
11. Hadits al Ifk
Pendeta Syi’ah bernama Abu Ja’far Al Kulaini adalah ‘tukang’ tulis banyak kitab pelecehan Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم). Kitab ‘Hadits al Ifk’ merupakan salah satu karangannya yang menghina kedua istri Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم), yaitu ‘Aisyah RA dan Hafshah RA, sebagai (maaf) perempuan kafir seperti istri Nabi Nuh AS dan istri Nabi Luth AS.
12. Haqqul Yaqin
Muhammad Bagir Al Majlisi, seorang tokoh Syiah, dalam ‘Haqqul Yaqin’ menyatakan bahwa tidak sempurna iman seseorang sebelum ia membenci para sahabat nabi, terutama Abu Bakar, Umar, Utsman, Mu’awiyah, ‘Aisyah, Hafsah, Hindun, dan Ummul Hakam, serta orang-orang yang mengikuti mereka.
13. Miftahul Jinan
Kitab ‘Miftahul Jinan’ adalah buku panduan wirid umat Syi’ah yang berisi kalimat-kalimat laknat atas 2 ayah mertua Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) (Abu Bakar RA dan UMar RA), serta kalimat-kalimat laknat atas 2 istri Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) (‘Aisyah RA dan Hafshah RA).
14. Mira’ah al Anwar wa Misykah al Asrar
Kitab ‘Mira’ah al Anwar wa Misykah al Asrar’ karangan Abu Hasan Al Aamili pun juga menuduh para sahabat baginda nabi telah melakukan penghapusan sejumlah ayat dalam Al-Qur’an.
15. Syarh Nahjih Balaghah
Ibnu Abil Hadid, salah satu tokoh Syi’ah, dalam kitab ‘Syarh Nahjih Balaghah’, merendahkan derajat para sahabat Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) sebagai orang-orang yang tidak memiliki keutamaan. Bahkan dengan sangat berani ia menuduh dosa para sahabat lebih besar daripada dosa orang-orang dari kalangan non-sahabat.
16. Tafsir al ‘Ayasyi
Muhammad Al ‘Ayasyi, salah satu tokoh Syiah tidak tanggung-tanggung dalam memfitnah kedua istri Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم), ‘Aisyah RA dan Hafshah RA. Al ‘Ayasyi menulis berita dusta bahwa Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) meninggal dunia karena (maaf) telah diracun oleh ‘Aisyah dan Hafshah.
17. Tafsir al Quumi
Ali bin Ibrahim al Quumi dalam kitabnya berjudul ‘Tafsir Al Quumi’, mengatakan bahwa di akhirat kelak 2 sahabat utama sekaligus ayah mertua Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم), yaitu Abu Bakar RA dan Umar RA (maaf) meronta-ronta kesakitan akibat siksaan neraka jahanam, serta menuduh janda Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bernama ‘Aisyah RA (maaf) berselingkuh dengan seorang sahabat bernama Thalhah RA dalam perjalanan ke Basrah menjelang terjadinya Perang Jamal.
18. Tafsir ash Shafi
Menurut pemuka umat Syiah bernama Al Faidl al Kasyani dalam kitab ‘Tafsir ash Shafi’, Abu Bakar dan Umar (maaf) telah murtad setelah kematian nabi yang juga menantu mereka, Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam
19. Tahdzibul Ahkam
Dalam ‘Tahdzibul Ahkam’, seorang tokoh Syi’ah bernama Ja’far Ash Shadiq menyatakan, bahwa para wanita dari kalangan ahlul bait (keluarga Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم)) setara derajatnya dengan wanita Majusi dan (maaf) wanita pelacur.
20. Ushul al Kaafi
Di mata umat Islam, Abu Ja’far al Kulaini dikenal sebagai The Character Assassination Maker, mengingat begitu banyaknya kitab karangan tokoh Syi’ah tersebut yang menista Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم). Salah satunya adalah ‘Ushul al Kaafi’, yang mengatakan bahwa para sahabat Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) telah banyak menghapus isi Al Qur’an, sehingga kitab suci terakhir tersebut tidak utuh lagi, 2/3 bagian hilang dan tersisa 1/3 bagian saja.
Waspadalah, waspadalah Syiah masuk bukan saja karena ada kesempatan, melainkan karena niat jahatnya yang memaksa Syiah harus meracuni semua umat Islam dengan kitab kitab jahil murakkab.
Post A Comment:
0 comments: