KIBLAT.NET, Jakarta – Perkembangan Syiah yang masif, ofensif, dan agresif di Indonesia dilakukan oleh dua lembaga utama mereka yaitu Ahlul Bait Indonesia (ABI) dan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI). Namun, eksistensi keduanya tidak dapat dipisahkan dari sponsor dan peran Kedutaan Besar Iran di Jakarta.

Hal itu diutarakan oleh Ketua Harian Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), KH. Athian Ali Dai dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada Rabu, (04/02) bersama tokoh-tokoh Islam di ruang Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta.
Menurut beliau, melalui atase kebudayaan Kedubes Iran, gerakan Syiah diarahkan, dikordinasikan, dan dibiayai. Untuk itu, ANNAS mendesak pemerintah untuk menghentikan hubungan dengan Iran.
“ANNAS mendesak agar kerjasama Indonesia-Iran di bidang pendidikan, kebudayaan, dan agama dihentikan. Segera tutup Atase Kebudayaan Kedubes Iran di Jakarta,” tegas ketua Forum Ulama Umat Islam (FUUI) ini.
Baca artikel  selengkapnya di KESESATAN SYIAH  tafhadol
Langkah ini, kata Kiyai Athian, sangat strategis untuk membangun martabat dan memperkuat ketahanan bangsa dari ancaman dan ekspansi ideologi transnasional, Syiah Iran.
Pantauan Kiblat.net di lokasi, dalam kesempatan itu hadir sejumlah anggota Komisi VIII DPR, di antaranya, Deding Ishak, Shodiq Mujahid, dan Arzeti Bilbina. Sementara dari pihak ulama yang hadir diantaranya, Habib Zein Al Kaff (PWNU Jatim), KH. Ali Karrar (NU Sampang), KH. Kholil Ridwan (Ketua MUI), Said Abdushshomad (LPPI Makassar), dan Fahmi Salim (Muhammadiyah).
Reporter: Bilal Muhammad
Editor: Fajar Shadiq/kiblat.net
(nahimunkar.com)
Axact

KESESATAN SYIAH

KESESATAN SYIAH INDONESIA sudah sangat parah, mereka menghancurkan pemikiran umat Islam Ahlul Sunnah melalui kajian kajian mereka dan buku buku mereka dan satu lagi mereka sudah masuk ke jajaran pemerintahan Indonesia, sehingga bisa merubah undang undang menurut kepentingan syiah

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top